Hidup untuk Hidup yang Sesungguhnya

Hidup di dunia hanya sementara, tujuan yang utama adalah kehidupan akherat. Maka bijaksanalah

Jadilah Berbeda

Jika kamu tidak bisa menjadi yang terbaik, melakukan yang terbaik, maka jadilah berbeda.

Berbuatlah Sesukamu

Namun ingatlah, bahwa setiap langkahmu harus dipertanggungjawabkan

Padamkan Sekejap Warna-Warni Duniamu

Jika kau kehilangan arah, Nyalakan sekejap warna duniamu Jika langkahmu kembali tegap

Keseimbangan adalah Kebijaksanaan

Karena dunia itu hitam dan putih, panas dan dingin, Jiwa dan raga

Selasa, 13 Desember 2016

PENGUMUMAN

Sebab blog lama sudah pulih maka, aktivitas nge-blog kembali ke blog yang lama : expresskepiting.blogspot.com
Selamat Membaca :D
Terimakasih :)

Senin, 24 Agustus 2015

Dunia (dimana sekarang aku berada)

Sebuah dimensi transisi yang sangat berbeda dengan duniaku sebelumnya. Ya disini kebebasan adalah ujung tombaknya. Bebas bukan tanpa aturan, ada aturan bagi para pemuda yang disebut mahasiswa namun aturan itu bukanlah suatu hal yang memberikan arahan sampai ke dasar hal dari mahasiswa. Mahasiswa dituntut untuk memahami peraturan dan menentukan pilihan tindakan atas peraturan tersebut.
            Saya yang sebenarnya kurang menimati dengan hal-hal yang teratur atau terlalu mengatur karena berkesan mengekang namun setelah menjalani suasana yang seakan tanpa aturan ini saya jadi sadar dan sangat merindukan suasana teratur. Dengan keteraturan, semua terlihat dinamis dan enak dipandang dan dijalankan.
            Aturan yang kurang mengatur di dimensi perkuliahan sebenarnya disesuaikan dengan taraf perkembangan mahasiswa yang sudah dianggap dewasa. Ya sudah dewasa berarti sudah mapu untuk menentukan mana yang sekiranya baik untuknya dan mana yang sekiranya kurang pas untuknya. Tapi kebanyakan pemuda jaman sekarang diragukan perkembangan emosinya. Karena kami kurang cerdas dalam menentukan apa yang baik bagi kami sekarang. Sebagian mahasiswa mengetahui tindakannya baik bagi dirinya dimasa itu, namun tidak tahu kalau itu akan berdampak buruk pada masa depannya. Ada seorang dosen  yang mengatakan “jalani apa yang ada didepanmu dulu, jangan kuliah hanya berorientasi pada dunia kerja”. Ya itu benar, jika kita tidak mau diambil pusing dengan masa depan. Namun sekali lagi mahasiswa harus berpikir, kalau tidak mau ambil pusing dengan masa depan kenapa sang mahasiswa tidak langsung kerja saja setamat tingkatan sekolah menengah atas ?.
            Mahasiswa terkenal dengan idealismenya.   Untuk jamannya Syu Hook Gie, dia, idealisme sangat dijunjung tinggi dan menjadi senjata ampuh untuk mencegah pengaruh negative. Namun kalu dipakai sekarang, idealisme sudah tidak ideal lagi. Karena kami kurang cerdas dalam  emosi yang merupakan modal awal dalam bersikap idealis. Seorang idealis mampu berpikir cerdas dan bijak atas kondisi yang ada, bukan berpikir dengan perasaan menggebu-gebu, penuh ambisi, dan kemarahan. Ketika seorang mahasiswa tidak mampu mengendalikan emosi maka ia mudah goyah dalam kemunafikan dan kebenaran yang semu. Di lain pihak Ia menganggap sisi itu benar di lain pihak dia menggap sisi lainnya benar sehingga yang tadinya membela kubu lain akhirnya erpaling arah,
            Mahasiswa harusnya tidak hanya berkoar tentang apa yang dia anggap benar namun harus membuktikannya dengan tindakan nyata yang akhirnya membuat orang lain tanpa dipaksa akan setuju dengan pemikiran kita. Sudah tidak jamannya turun kejalan dengan sikap anarki, katanya intelek?, sudah tidak jamannya lagi merusak fasilitas umum, katanya membela rakyat?, sudah tidak jamannya lagi berpikir pragmatik, dunia sudah berubah ! kita tidak bisa mengganggap benar suatu hal dengan bersikukuh, namanya saja manusia pasti suatu waktu pasti ada salahnya juga. Kesalahan sekecil apapun akan berdampak sangat besar bila kesalahan itu berada dalam pembahasan besar.
            Memang kuliah adalah masa dimana saya menempa diri untuk terjun ke dunia yang lebih nyata. Kami harus sadar akan hal itu


15/2/13

Kata Hati

Kawan……
Saat kau dengar bisikan yang menyelinap di telinga
Dan kau gontai karenanya,
Hiraukanlah..!
Kembalilah melangkah dengan pasti
Dengan keyakinan kuatmu
Kau harus wujudkan itu
          Setiap keraguan adalah kemunduran
          Saat hati telah memutuskan
          Raihlah..!
          Karna tak cukup hanya dengan telinga dan mata
          Hati dapat mengalah.
          Haruslah pengalaman yang menghardik
          Dan pahit yang menempa
          Dengan itu hati berkata


Dilemaku mengejar mimpi,
                                                                                31 Mei 2011


Yang Menghilang

Aku tak tahu ..
Entah mengapa bayangmu slalu mengusik hidupku
Menyelinap masuk ke mimpi-mimpiku
Membuatku gila merintih rindu
          Entah bagaimana
          Lembut suramu slalu terngiang
          Menenggelamkanku dalam kenangan
          Dalam memori yang tlah terekam
Mengapau engkau…..?
Sosok yang slalu menemani malamku
Mengiringi hari-hariku
Mengapa tak yang lain ?
          Mungkin karena kau tlah pergi
          Meninggalkanku sendiri
          Dengan kenangan tentangmu
Tapi aku bahagia
Engkau pernah mengisi hariku

Dalam Kerinduan,                                                 
 7 April 2010


Sebuah Sesal

Baru kusadari,
Aku adalah orang yang merugi
Karna menyianyiakan waktu
Untuk hanya terus berpeluh
             Berpeluh....
             Meratapi waktu yang lalu
             Mengecam diri ini dungu
             Tak berdaya
             Melawan dunia

Apa yang kubisa..!

Padahal...
Kalau saja
aku berani berdiri
Waktu untuk merengek itu
Kan dapat bermanfaat
Dengan segala keterbatasanku


dari : 17 Agustus 2011

Dagelan Politik

 Memang dunia akan terasa sunyi nyenyat, muram tanpa adanya ketawa. Karena tertawa membuat manusia terlihat lebih muda. Begitu orang dahulu bilang. Tapi jaman sekarang ini telah jauh beda dengan jaman dahulu. Walaupun kita sekarang telah lebih maju dan modern semua itu malah menciptalan masalah-masalah baru yang semakin kompleks. Sehingga, menghambat terciptanya tertawa. Tapi, a[akah sebegitu parahnya, sampai-sampai para intelek terhormat harus turun tangan untuk membuat rakyat Indonesia tertawa diatas masalah yang ada. Bak sebuah kewajiban bagi mereka.
   Memang tak ada salahnya seorang pejabat negara menjadi pelawak. Orang pelawak saja boleh menjadi pejabat negara.-)....he.. Tapi akhirnya kedua bidang yang jauh berbeda itu yaitu lawak dan politik bersatu, melebur menjadi satu menjadi. " Dagelan Politik ".

   Hasilnya para dewan yang bermain di dagelan politik ini lebih lucu, menghibur, dan membuat orang ikut gregetan daripada pelawak-pelawak saat ini. -)...Bisa-bisa suatu saat nanti mereka saling tukar job.
   Bahkan acara nonoton bareng yang biasa diadakan orang-orang yang dahulunya untuk menikmati tontonan olahraga, kini kembali ramai namun penyebabnya ya adanya sidang-sidang, perdebatan politik yang tak kunjung tuntas.
  Ternyata lawakan  para elit politik lebih menarik minat masyarakat. Tidak apalah, hitung-hitung mereka menunaikan kewajiban. Kewajiban yang pada awalnya seharusnya mereka menjadi wakil para rakyat, tapi sekarang malah menjadi penghibur rakyat.



Sabtu, 22 Agustus 2015

Bintang Jatuh

antara harapan dan hasrat
melebur bersama ambisi
tak pernah terlihat menyendiri
terlihat samar-samar menjadi cita-cita

halus membelai kenyataan dan khayalan
seakan tak ada pilihan
usaha dan doa tak ayal mengiringi
bersama ironi jiwa dan raga yang tertempa

masih sama dengan keadaan yang bermula
tapi tak kunjung menjalar
tak menemuan tepi

dahaga akan nama,
namun bersahaja dalam jiwa

22 Agustus 2015